Varanus Salvator
Sumber : Hilmi Fauzin Nabil Ali
1. Siap dengan segala resiko saat memelihara biawak
Biawak akan terlihat imut dan lucu ketika mereka masih bayi atau juvenile, jika sudah besar maka jangan harap biawak dapat jinak dan bisa dilepas kapan saja. Kita harus siap dengan cakar dan sabetannya, begitu juga dengan pakannya.
2. Mulailah dengan jenis varanus yang mudah atau baby
Mulailah dengan jenis dwarf yang kecil atau baby, jangan langsung memilih jenis Salvator yang sangat agresif, doyan makan dan cepat besar. Varanus bukan mainan yang jika mati bisa langsung di buang, tapi biawak adalah tangkapan alam bukan yang mudah begitu saja di temukan di peternakan. Memulai dengan jenis Dwarf atau mini akan lebih bijak, ini memudahkan dalam perawatan, hemat kandang, hemat pakan tapi jangan sampai hemat perhatian.
Peliharalah satu jenis spesies saja
Sebaiknya memelihara satu spasies tetapi ada beberapa dari pada banyak spesies tetapi pada ujung ujungnya hanya sebagai koleksi, setiap spesies biasanya beda perlakuan seperti antara dwarf dan salvator hingga ada kemungkinan untuk saling mengalahkan.
3. Belilah varanus atau biawak dari hasil captive
Pada dasarnya varanus atau biawak dari hasil captive, baik itu Captive Breed (CB) atau Captive Healt (CH) lebih dominan berkarakter anteng karena dari saat menetas varanus tersebut sudah melalui tahap building trust atau dengan istilah lain sudah mengenal bau manusia, otomatis varanus tersebut sudah terbiasa dengan manusia dan tidak takut terhadap manusia bahwasannya mereka sudah percaya bahwa manusia itu bukan predatornya.
4. Cobalah lakukan breeding
Cobalah berinisiatif untuk melakukan Breeding atau perkembangbiakan dari sebelumnya hanya menangkap dari alam. Bagi beberapa orang mungkin breeding kurang populer karena biaya yang di keluarkan tinggi, susah memilih indukan, waktu inkubasi yang lama hingga tidak sebanding dengan harga baby biawak yang murah. Namun yang saya maksud bukan dari segi ekonomis bisnis saja, namum kita dapat melakukan sesuatu untuk memperpanjang kelangsungan spesies biawak yang mulai punah. Juga ada kepuasan dan kebanggaan saat anda berhasil melakukan breeding terhadap biawak kesayangan anda.
5. Siapkan kandang biawak sebelum membeli
Siapkan kandang biawak sebelum anda membeli biawak. Jangan sampai sudah beli tapi belum ada kandang khusus untuk biawak kita dan meletakannya sembarangan di ember atau bak, biawak bukan ikan yang bisa di taruh di toples. Dan harus di ingat bahwa tidak ada toko yang menjual kandang biawak buatan pabrik, walaupun ada kandang ular yang sering di paksakan sebetulnya tidaklah cocok untuk dijadikan kandang biawak mengingat biawak reptil yang agresif, dan sering menyabetkan ekornya. Buat kandang biawak yang sesuai, kuat di sabet dan cakar , tersedia air rendaman, stabil menyimpan "Humid" dan suhu ideal serta tempat yang luas.
6. Substrat
Substrat atau alas kandang yang baik untuk biawak adalah tanah, tanah yang bagus akan membuat biawak senang meng-explore kandangnya. Gali lobang sana sini, tapi mendapat tanah baik tidaklah mudah karena tanah yang dimaksud bukan tanah pasir, bukan tanah buat tanaman hias atau tanah yang diambil langsung di atas permukaan. Tanah yang baik adalah tanah Decomposed Granite atau tanah dari ebekas tambang granit, namun alternatif lain adalah tanah merah. Selain tanah dapat juga memakai cocopeat yang oleh beberapa keeper disini sudah di uji trial n error dan tidak membahayakan bagi biawaknya, dan bisa juga dengan chocochip karena keeper varanus sekarang sudah mulai banyak menggunakannya selain aman juga dapat menyerap bau kotoran varanus.
7. Memilih biawak peliharaan
Kita mesti memilih biawak apa yang akan dijadikan biawak pertama kita, salvator adalah jenis biawak yang palingpopuler di Indonesia. Namun salvator sebetulnya bukan untuk pemula, sebab salvator dewasa bisa mencapai 1,8 meter dengan berat 31 kg, apa anda siap dengan kandang dan umpannya! Mulailah dengan yang baby! Kenapa tidak ambil jalan pintas dengan membeli juvenile atau dewasa sekalian? Karena kita dapat memperoleh kesempatan terbaik untuk sukses memelihara biawak dari baby, membesarkan dari baby membuat kita dapat mengontrol banyak aspek, baik atau jeleknya.
8. Pemberian makanan bagi biawak
Untuk biawak yang belum mencapai tahun pertama, mereka lebih di sarankan di berikan pakan berbasis serangga. Biawak bayi adalah kadal kecil dengan sistem pencernaan yang kecil dan membutuhkan serat pangan dalam jumlah banyak untuk menjaga pencernaanya, biawakukuran bayi di desain untuk makan serangga dan serangga. Pemberian daging atau rodentmasih boleh dengan ukuran tertentu, idealnya pemberian bayi biawak 4 kali seminggu dengan serangga dan 1 kali seminggu dengan daging dan rodent.
Mesti di perhatikan suhu kandang tetap hangat bila bayi biawak di berikan makan daging dan rodent agar mereka bisa mencerna daging tersebut dengan baik karena pencernaan yang mereka miliki masih kecil, berikan rodent yang sudah tumbuh bulu atau "jumper" jangan pinkis yang masih merah karena banyak mengandung lemak, sedikit nutrisi dan sedikit atau bahkan tanpa kalsium. Biawak setelah tahun pertama baru boleh di alihkan berdasarkan makanan berbasis daging, namun sekali lagi hindari pinkis dan berikan yang sudah memilimi bulu karena sudah mengandung banyak kalsium.
9. Perendaman atau Soaking
Bagi seekor biawak perendaman bukan hanya sekedar rekomendasi namun merupakan sebuah kebutuhan untuk biawak, perendaman di lakukan cukup sekali seminggu dengan menggunakan air suhu ruang. fungsinya agar biawak tidak dehidrasi, untuk membantu shed (ganti kulit), untuk menghilangkan kotoran kotoran yang menempel.
Sekian postingan saya yang dapat dipublikasikan, semoga bermanfaat untuk kita semua, dan kurang lebihnya saya minta maaf ..... #Hilmi Fauzin Nabil Ali